Ungkap Keresahan, Sejumlah Guru Terbitkan Buku
NESIAPOS, JAKARTA - Sejumlah guru dari berbagai daerah di Indonesia menerbitkan buku berjudul Pendidikan Gerbang Kemajuan Bangsa. Buku ini berisi esai-esai reflektif dan menggugah mengenai isu pendidikan terkini yang diterbitkan dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional 2023 pada Mei lalu.
Salah seorang penulis, Erna Lufiana, mengungkapkan bahwa dirinya tertarik dan senang bisa ikut menulis dalam buku ini. "Karena bertepatan dengan Hardiknas, sekalian berkarya, belajar menulis, menuangkan ide dan solusi tentang masalah pendidikan di daerah," ungkap Lufiana, Sabtu (17/6).
Guru yang saat ini bertugas di SD Negeri 2 Tamansatriyan di Puncak Semeru ini berharap esainya dalam buku ini bisa dibaca oleh guru-guru dan pejabat pendidikan di pemerintahan. "Harapan saya adalah agar saya bisa mempraktikkannya, dibaca oleh para guru di Indonesia hingga pejabat di bidang pendidikan, menjadi pencerahan," ujar Lufiana.
Pendidik yang berasal dari Jombang ini menulis mengenai bagaimana pembelajaran yang menyenangkan di tingkat sekolah dasar. Hal ini karena ia mengajar SD dan baginya pembelajaran di SD tidak boleh monoton.
"Saya lulusan PGMI. Pembelajaran yang menyenangkan itu perlu dibangun apalagi di tingkat SD. Anak-anak akan betah jika pembelajaran yang dilaksanakan tidak menoton," ujar dia.
Dia juga mengungkapkan bahwa pendidikan di Indonesia masih membutuhkan pembenahan. "Masih sangat perlu perbaikan, dari mulai pendanaan, sarpras di beberapa daerah, kebijakan-kebijakan untuk guru dan sistem yang ada semoga dilakukan perbaikan-perbaikan lagi agar lebih sempurna," kata dia, Sabtu (17/6).
Sementara itu, Ahmad Soleh selaku editor buku Pendidikan Gerbang Kemajuan Bangsa mengungkapkan bahwa penerbitan buku ini didasari oleh niat tulus para penulis. "Mereka, bapak dan ibu guru, dengan tulus menuliskan percikan-percikan gagasan, semangat, dan mungkin juga keresahan melihat realitas pendidikan di Indonesia saat ini," ujar dia, Sabtu (17/6).
Dia juga mengungkapkan bahwa penerbitan buku seperti ini sangat penting untuk menyampaikan aspirasi secara tepat. Sebab, pencinta buku ini melanjutkan, buku dapat menjadi jembatan dari apa yang mereka pikirkan kepada pembaca. "Jadi jembatan pikiran, menyambung ide dan imajinasi ke generasi masa depan," ungkapnya.
Dia mengaku bangga dengan para penulis yang masih sempat menulis di tengah kesibukan sebagai guru. "Apa yang disampaikan penulis lewat karyanya sebenarnya itu hal yang sangat positif. Kita harus bangga dengan guru-guru yang masih menyempatkan diri menulis dan berefleksi, di tengah kepungan tugas yang begitu banyak. Saya senang bisa terlibat menyusun dan mengedit buku ini, semoga pembaca dapat menyerap maknanya," kata Soleh yang juga menulis prolog untuk buku yang diterbitkan Penerbit Irfani ini.
0 Komentar