Gubernur NTB Minta Sirkuit Mandalika Dikelola Secara Serius



NESIAPOS, MANDALIKA - Gelaran World Super Bike di Sirkuit Mandalika berujung miris. Gelaran ini tampak sepi penonton dan ditaksir mengalami kerugian karena tak menarik pihak sponsor.

Pemerintah setempat merasa perngorbanan mereka dalam permbuatan sirkuit sia-sia. Hal ini disampaikan Bupati Lombok Tengah Lalu Pathul Bahri yang merasa kecewa atas gelaran yang tidak menguntungkan ini.

Pathul menginggung pembangunan sirkuit balap kelas dunia itu telah mengorbankan ratusan makam nenek moyang warga Desa Kuta Mandalika.

"Ratusan kuburan nenek moyang kami sudah dipindah dari Mandalika demi pembanguna sirkuit Mandalika. Kami lakukan demi cita-cita Presiden Joko Widodo. Lalu sekarang kami dibilang rugi? Ini jeas mendiskreditkan Pemda Lombok Tengah," ungkap Pathul, Sabtu (17/6).

Dikabarkan, penyelenggara WSBK di Sirkuit Mandalika alami kerugian sampai triliunan rupiah.

Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Utama PT InJouney, Dony Oskaria saat rapat bersama Komisi VI DPR RI pada hari Jumat (16/6).

"Itu waktu kita mengambil alih Mandalika itu posisinya adalah mereka mempunyai short term liabilities Rp 1,2 triliun. Mereka mempunyai long term liabilities Rp 3,4 triliun," kata Dony, dilansir Kompas.com.

Dony juga mengungkapkan bahwa kerugian tersebut akan mencapai 100 miliar rupiah. Hal inilah yang menjadi alasan pihaknya akan menghapus ajang WSBK di Sirkuit Mandalika.

Penyelenggara Tidak Serius

Sementara itu, Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Zulkoeflimansyah mengatakan, jerat utang ini akibat dari pengelolaan yang tidak serius.

Padahal, berbagai kegiatan di Mandalika selama ini telah didukung oleh pemerintah pusat dan daerah.

"Saya kira InJourney, ITDC (Indonesia Tourism Development Corporation), dan MGPA (Mandalika Grand Prix Association) jangan manja," ujarnya Jumat. "Kalau ini dikelola dengan benar dan baik, menurut saya, mereka tidak akan rugi dan pasti untung," kata dia, dilansir Kompas.com.

Karena itu, pihaknya meminta agar pengelola Mandalika dapat mengelola setiap acara internasional secara serius. Dengan begitu, pengelola tidak selalu mengandalkan dari suntikan modal Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

0 Komentar